pertemuan 9
ALINEA
·
Pengertian
penuangan ide atau
gagasan penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang
lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau tema.
·
Berdasarkan
Fungsinya :
1.
Kalimat
pokok
Mengandung permasalahan yang
potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut
Merupakan kalimat lengkap yang
dapat berdiri sendiri
Mempunyai arti yang cukup jelas
tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
Dapat dibentuk tanpa bantuan
kata sambungan
2.
Kalimat
penjelas
Sering
merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas
setelah dihubungkan dengan kalimat lain gg dalam satu alinea
Pembentukannya
sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi
Isinya berupa rincian, keterangan, contoh
serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topic
·
Syarat
Alinea
kesatuan
Setiap
paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
koherensi
koherensi
Setiap
paragraf harus merupakan suatu kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara
padu, tidak berdiri sendiri atau terlepas satu dengan yang lainnya
·
Jenis
Alinea Berdasarkan posisi kalimat topic
1.
Deduktif
kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada
awal alinea
2.
Induktif
kalimat
utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3.
Deduktif-induktif
Bila
kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea
4.
Alinea
penuh kalimat topic
Bila
seluruh kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat tersebut menjadi kalimat topic
·
Jenis
alinea berdasarkan isinya
1.
Eksposisi:
berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.
Contoh: Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara seksama, bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan.
Contoh: Membaca intensif merupakan kegiatan membaca secara teliti atau membaca secara seksama, bacaan berupa teks. Tujuan membaca dengan cara ini untuk mendapatkan pemahaman isi bacaan secara tepat dan rinci. Misalnya untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan.
2.
Argumentasi:
bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat kesimpulan dengan data fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh: Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng dan selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut.
Contoh: Air yang tergenang seperti di kaleng-kaleng dan selokan harus dibersihkan. Air yang tergenang itu tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi sarang nyamuk. Nyamuk akan bertelur dan berkembang biak di genangan air tersebut.
3.
Deskripsi: berisi gambaran mengenai suatu hal
atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut.
Contoh: Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.
Contoh: Malam itu indah sekali. Bintang-bintang di langit berkerlap-kerlip memancarkan cahaya. Udara dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik mengusik sepinya malam.
4.
Persuasi: karangan ini bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh: Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras, sehingga perlu pengolahan dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
Contoh: Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras, sehingga perlu pengolahan dan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
5.
Narasi: karangan ini berisi rangkaian peristiwa
yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini
sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh: Andi terkejut melihat neneknya tiba-tiba datang. Ia langsung saja menjerit sekencangnya. Tak disangka neneknya marah dan memukul kepalanya dengan tongkat kecil yang selalu dibawanya.
Contoh: Andi terkejut melihat neneknya tiba-tiba datang. Ia langsung saja menjerit sekencangnya. Tak disangka neneknya marah dan memukul kepalanya dengan tongkat kecil yang selalu dibawanya.
·
Alinea Berdasarkan Fungsinya
1.
Alinea
Pembuka
Isi
alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan .
Difungsikan
untuk:
·
Menghantar
pokok pembicaraan
·
Menarik
minat dan perhatian pembaca
·
Menyiapkan
atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan
·
Dapat
memanfaatkan Kutipan, peribahasa, anekdot
·
Uraian
mengenai pentingnya pokok pembicaraan
·
Suatu
tantangan atas pendapat atau pernyataan seseorang
·
Uraian
tentang pengalaman pribadi
·
Uraian
mengenai maksud dan tujuan penulisan
·
Sebuah
pertanyaan
2.
Alinea
Pengembang
Bertujuan
mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan
dalam alinea pembuka
Difungsikan
untuk :
·
mengemukakan
inti persoalan
·
memberi
ilustrasi atau contoh
·
menjelaskan
hal yang akan diuraikan pada aline berikutnya
·
meringkas
alinea sebelumnya
·
mempersiapkan
dasar atau landasan bagi simpulan
3.
Alinea
Penutup
Berisi
simpulan bagian karangan
Dimaksudkan
untuk mengakhiri karangan
Tidak
boleh terlalu panjang
Harus
berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti karangan
Dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca