Resume 11


Tugas Matkul
Stikom Surabaya


Budaya Organisasi
Merupakan nilai-nilai & norma yg dianut & dijalankan
oleh sebuah organisasi terkait dg lingkungan di mana
organisasi tsb menjalankan kegiatannya
• Budaya organisasi
Merupakan “apa yg dirasakan, apa yg diyakini, & apa
yg dijalani” oleh sebuah organisasi

Macam Budaya
• Budaya dominan
– Mengungkapkan nilai‐nilai inti yg dianut bersama
oleh mayoritas anggota organisasi.
• Sub Budaya
– Budaya yang dimiliki dan dirancang oleh
departemen/pemisahan geografis
• Nilai inti
– Budaya dominan ditambah dengan nilai‐nilai
tambahan yg dimiliki oleh suatu departemen

Fungsi Budaya
• Budaya sebagai pembatas peran yg
membedakan antara organisasi yg satu dg yg
lainnya
• Memberikan identitas tertentu bg anggotanya
• Membangun komitmen dan stabilitas sistem
sosial
• Sbg mekanisme kontrol perilaku individu
dalam organisasi.

Pendekatan Perubahan Budaya
(Paul Bate)
1. Pendekatan agresif (Aggressive approach);
Perubahan budaya dengan menggunakan pendekatan
kekuasaan, non‐kolaboratif, membuat konflik, sifatnya
dipaksakan, sifatnya win‐lose, unilateral dan
menggunakan dekrit.
Menurut Schein disebut pendekatan structural
karena mencabut akar‐akar budaya yang ada.
2. Pendekatan jalan damai (Conciliative approach);
Perubahan budaya dilakukan secara kolaboratif,
dipecahkan bersama, win‐win, integratif dan
memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu
sebelum mengganti budaya yang lama

3. Pendekatan korosif (Corrosive approach);
Perubahan budaya yang dilakukan dengan
pendekatan informal, evolutif, tidak terencana,
politis, koalisi dan mengandalkan networking.
Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan
diganti dengan budaya baru
4. Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative
approach); Pendekatan yang bersifat normatif
dengan menggunakan program pelatihan dan
pendidikan ulang terhadap pemahaman budaya
yang baru.

5 Tahap Perubahan Budaya
(Paul Bate)
1. Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu
perubahan budaya belum benar‐benar terjadi, baru
sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan
budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya
terjadi shock therapy dan mendramatisir pemaparan
perlunya perubahan budaya .
2. Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan)
yaitu Adanya dukungan berbagai pihak terhadap
gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya
negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak
inisiator atau pendorong perubahan maupun pihak
yang tidak setuju perubahan budaya

3. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya
komunikasi yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh
pada tahap sebelumnya untuk menciptakan komitmen.􀃆 proses
sosialisasi & edukasi
4. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil
pemikiran, pembahasan dan diskusi tentang budaya baru.
Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua) bentuk:
– personal enactment (masing‐masing individu melakukan tindakan yang
memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka)
– collective enactment (para pelaku budaya secara bersama‐sama
memecahkan persoalan cultural yang selama ini masih menggantung)
5. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya)
yaitu saat membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga
budaya yang dulunya invisible menjadi visible bagi semua
anggaota organisasi.

Mempertahankan Budaya
• Seleksi
• Manajemen puncak
• Sosialisasi
– Pra kedatangan
– Keterlibatan
– Metamorfosis

Resistensi Budaya
a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi
tentang pengingkaran komitmen perusahan kepada
karyawan untuk tetap mempertahankan lingkungan
kerja yang kondusif
b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya
kekhawatiran, stres, depresi dan takut terhadap
dampak perubahan yang akan terjadi
c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi
bahwa perubahan budaya hanya rekayasa sebagian
orang dan tidak sungguh‐sungguh serta hanya untuk
kepentingan sebagian pihak saja
d. Culture of self‐interest (Mementingkan diri sendiri);
Munculnya sikap dan perilaku mementingkan diri
sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya
perasaan saling curiga terhadap sesama mitra kerja
(horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya
perubahan sosial akibat perubahan gaya
kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang
lama.

Bentuk reaksi
a. Active acceptance yaitu karyawan menerima apa
adanya perubahan budaya
b. Selective reinvention yaitu karyawan mencoba
mendaur ulang beberapa elemen budaya lama
seolah‐olah menjadi budaya baru
c. Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan
melakukan perubahan
d. General acceptance yaitu karyawan mau menerima
perubahanmeski tidak sepenuhnya. Ada beberapa
yang ditolal dengan asumsi budaya lama lebih cocok
e. Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan
antara menerima dan menolak perubahan
f. General rejection yaitu secara umum karyawan
menolak perubahan meski perubahan masih diterima
dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif
g. Reinterpretation yaitu secara umum karyawan
mencoba menginterpretasikan perubahan dan
menyesuaikan diri
h. Selective reinterpretation yaitu karyawan
menginterpretasikan kembali beberapa komponen
budaya dan menolak sebagian yang lain
i. Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak
perubahan budaya









Categories: Share

Leave a Reply

Total Pageviews

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Minggu, 25 Desember 2011

Resume 11

Diposting oleh Zeniwahyu di 9:33:00 PM

Tugas Matkul
Stikom Surabaya


Budaya Organisasi
Merupakan nilai-nilai & norma yg dianut & dijalankan
oleh sebuah organisasi terkait dg lingkungan di mana
organisasi tsb menjalankan kegiatannya
• Budaya organisasi
Merupakan “apa yg dirasakan, apa yg diyakini, & apa
yg dijalani” oleh sebuah organisasi

Macam Budaya
• Budaya dominan
– Mengungkapkan nilai‐nilai inti yg dianut bersama
oleh mayoritas anggota organisasi.
• Sub Budaya
– Budaya yang dimiliki dan dirancang oleh
departemen/pemisahan geografis
• Nilai inti
– Budaya dominan ditambah dengan nilai‐nilai
tambahan yg dimiliki oleh suatu departemen

Fungsi Budaya
• Budaya sebagai pembatas peran yg
membedakan antara organisasi yg satu dg yg
lainnya
• Memberikan identitas tertentu bg anggotanya
• Membangun komitmen dan stabilitas sistem
sosial
• Sbg mekanisme kontrol perilaku individu
dalam organisasi.

Pendekatan Perubahan Budaya
(Paul Bate)
1. Pendekatan agresif (Aggressive approach);
Perubahan budaya dengan menggunakan pendekatan
kekuasaan, non‐kolaboratif, membuat konflik, sifatnya
dipaksakan, sifatnya win‐lose, unilateral dan
menggunakan dekrit.
Menurut Schein disebut pendekatan structural
karena mencabut akar‐akar budaya yang ada.
2. Pendekatan jalan damai (Conciliative approach);
Perubahan budaya dilakukan secara kolaboratif,
dipecahkan bersama, win‐win, integratif dan
memperkenalkan budaya yang baru terlebih dahulu
sebelum mengganti budaya yang lama

3. Pendekatan korosif (Corrosive approach);
Perubahan budaya yang dilakukan dengan
pendekatan informal, evolutif, tidak terencana,
politis, koalisi dan mengandalkan networking.
Budaya lama sedikit demi sedikit dirusak dan
diganti dengan budaya baru
4. Pendekatan indoktrinasi (Indoctrinative
approach); Pendekatan yang bersifat normatif
dengan menggunakan program pelatihan dan
pendidikan ulang terhadap pemahaman budaya
yang baru.

5 Tahap Perubahan Budaya
(Paul Bate)
1. Deformative (Tahap gagasan perubahan) yaitu
perubahan budaya belum benar‐benar terjadi, baru
sebatas gagasan yang menegaskan bahwa perubahan
budaya perlu dilakukan. Pada tahap ini biasanya
terjadi shock therapy dan mendramatisir pemaparan
perlunya perubahan budaya .
2. Reconsiliative (Tahap dukungan gagasan perubahan)
yaitu Adanya dukungan berbagai pihak terhadap
gagasan perubahan budaya. Pada tahap ini terjadinya
negosiasi terhadap pelaku budaya baik dari pihak
inisiator atau pendorong perubahan maupun pihak
yang tidak setuju perubahan budaya

3. Acculturative (Tahap komunikasi dan komitmen) yaitu terjadinya
komunikasi yang intensif terhadap kesepakatan yang diperloleh
pada tahap sebelumnya untuk menciptakan komitmen.􀃆 proses
sosialisasi & edukasi
4. Enactive (Tahap pelaksanaan perubahan) yaitu pelaksanaan hasil
pemikiran, pembahasan dan diskusi tentang budaya baru.
Pelaksanaan ini terdapat 2 (dua) bentuk:
– personal enactment (masing‐masing individu melakukan tindakan yang
memungkinkan budaya menjadi bagian dari kehidupan mereka)
– collective enactment (para pelaku budaya secara bersama‐sama
memecahkan persoalan cultural yang selama ini masih menggantung)
5. Formative (Tahap pembentukan struktur dan bentuk budaya)
yaitu saat membentuk dan mendesain struktur budaya sehingga
budaya yang dulunya invisible menjadi visible bagi semua
anggaota organisasi.

Mempertahankan Budaya
• Seleksi
• Manajemen puncak
• Sosialisasi
– Pra kedatangan
– Keterlibatan
– Metamorfosis

Resistensi Budaya
a. Culture of denial (Pengingkaran); Munculnya persepsi
tentang pengingkaran komitmen perusahan kepada
karyawan untuk tetap mempertahankan lingkungan
kerja yang kondusif
b. Culture of fear (Ketakuatan); Munculnya
kekhawatiran, stres, depresi dan takut terhadap
dampak perubahan yang akan terjadi
c. Culture of cynism (Sinisme); Munculnya persepsi
bahwa perubahan budaya hanya rekayasa sebagian
orang dan tidak sungguh‐sungguh serta hanya untuk
kepentingan sebagian pihak saja
d. Culture of self‐interest (Mementingkan diri sendiri);
Munculnya sikap dan perilaku mementingkan diri
sendiri dengan mencari peluang di luar perusahaan.
e. Culture of distrust (Ketidakpercayaan); Munculnya
perasaan saling curiga terhadap sesama mitra kerja
(horizontal) dan kepada eksektufi (vertical)
f. Culture of anomie (Ketidakstabilan social); Munculnya
perubahan sosial akibat perubahan gaya
kepemimpinan, sikap, pola pikir dan perilaku yang
lama.

Bentuk reaksi
a. Active acceptance yaitu karyawan menerima apa
adanya perubahan budaya
b. Selective reinvention yaitu karyawan mencoba
mendaur ulang beberapa elemen budaya lama
seolah‐olah menjadi budaya baru
c. Reinvention yaitu secara umum karyawan enggan
melakukan perubahan
d. General acceptance yaitu karyawan mau menerima
perubahanmeski tidak sepenuhnya. Ada beberapa
yang ditolal dengan asumsi budaya lama lebih cocok
e. Dissonance yaitu karyawan mengalami keraguan
antara menerima dan menolak perubahan
f. General rejection yaitu secara umum karyawan
menolak perubahan meski perubahan masih diterima
dengan alasan budaya lama tidak lagi kondusif
g. Reinterpretation yaitu secara umum karyawan
mencoba menginterpretasikan perubahan dan
menyesuaikan diri
h. Selective reinterpretation yaitu karyawan
menginterpretasikan kembali beberapa komponen
budaya dan menolak sebagian yang lain
i. Active rejection yaitu karyawan serta merta menolak
perubahan budaya









0 komentar on "Resume 11"

Posting Komentar